Monday, August 5, 2013

Pesawat Kertas

Pagi itu aku terbangun dengan perasaan yang tata letaknya berantakan. Ada rindu yang tak tersampaikan yang bikin kacau orbit ragam hati.

Meskipun berat, kucoba untuk beranjak dari peraduan. Kulempar pandang ke kelabunya langit Jakarta yang tampak dari pintu kaca lantai 22. Entah itu suara gemerisik daun yang dibuai angin, ataukah sebuah bisik yang merambat menembus pintu kaca? Nadanya persuasif dan datangnya dari arah balkon. Dengan tanya menggantung di kening, kuhampiri balkon yang jaraknya hanya lima langkah dari tempatku memintal mimpi.

Di sanalah, di balkon berukuran tidak lebih dari satu kali setengah meter, terdampar sebuah pesawat kertas.

Ah... Siapa gerangan yang mengirim pesawat kertas ini? Hatiku tak pelak bertanya-tanya. Sisi romantis dalam diriku sontak mengambil alih peran logika dalam situasi ini. Tak dapat kutahan bayangan tentang seorang pengagum rahasia yang diam-diam mengirim surat cinta lewat pesawat kertas. Adakah yang lebih romantis daripada perasaan yang dituangkan dalam bentuk huruf dan kata di atas selembar kertas; kertas yang kemudian dilipat di sana dilipat di sini hingga membentuk sebuah model aerodinamis; sebuah pengharapan kemudian ditiupkan ke moncong pesawat sebagai bahan bakarnya; lalu mengantarkannya kepada angin dan pasrah ke mana angin akan membawa terbang rasa di pesawat kertasnya?

Dengan khayalan tingkat tinggi kuhampiri pesawat kertas yang mendarat dengan sembarangan di balkon kamarku. Perlahan, dengan jantung berdebar dan darah berdesir, kuambil benda asing itu lalu hati-hati kubuka lipatan-lipatannya satu demi satu.

Oh, khayalanku langsung terjun bebas! Benda asing itu mungkin memang benar-benar datang dari luar angkasa. Belum pernah kutemukan surat cinta berisi simbol-simbol dan angka-angka yang menyerupai rumus persamaan matematika.

Sementara aku merutuki kebodohanku, tanganku membalik kertas itu dengan alami. Dan, di sanalah tertulis sebuah pesan yang aku sendiri tak yakin untuk siapa. Dua kata dan satu tanda baca: “miss me?


Note: Terinspirasi dari kisah nyata :)

No comments:

Post a Comment