Ada sebuah rumah boneka yang cantik. Rumah
dua lantai itu cukup besar untuk ukuran boneka. Satu keluarga boneka tinggal di
sana. Ada papa, mama, kakak laki-laki, dan adik perempuan. Mereka semua tampan
dan cantik, dan yang terpenting mereka tampak bahagia.
Aku suka mengintip ke dalam rumah mereka
melalui jendela-jendelanya. Dari sana aku tahu bahwa kebahagiaan mereka palsu
belaka. Mereka tidak benar saling menyayangi sebab orang yang saling menyayangi
tidak mungkin saling membohongi. “Betapa menyedihkannya keluarga mereka,”
pikirku.
Belum lagi surut kesedihanku, tiba-tiba ada sesuatu
yang menghalangi cahaya masuk dari jendela kamarku. Sebuah mata yang sangat besar
tampak mengintip di sana.
No comments:
Post a Comment