“Eh, kalian tahu enggak sih kalau si Marni bakal
dipromosikan jadi executive secretary?”
kata seseorang.
“Masa sih? Dia kan baru dua bulan di sini!
Kok bisa?” tanya seorang yang lain.
“Ya bisa aja lah. Emang kamu enggak tahu
kalau si Marni ada affair sama big boss?” jawab yang lain lagi.
“Masa sih? Kurang ajar! Dasar perempuan
jalang!”
Dan nada-nada nyinyir terus meluap dari mulut
mereka.
***
Dia kelihatan sangat marah. Aku mengelus-elus
dadanya yang bidang agar ia tenang. “Sssttt.... Sudah biarkan saja. Nanti
mereka tahu kita di sini.” bisikku pada Ramon, si anak big boss, dari dalam salah satu bilik toilet.
Mau komen apa ya asiknya ya ya :)
ReplyDeleteHahaha... Komen apa saja welcome, Iyya... :)
ReplyDeleteAnyway, thanks for stopping by... :)