Tuesday, August 27, 2013

CEMBURU

Ini sudah kali kelima perempuan itu mengibaskan rambutnya dan membasahi bibirnya yang sama sekali tidak kering, padahal belum genap sepuluh menit kami hadir di hadapannya. Wangi shampo dan parfum murahannya mencemari udara setiap kali ia bergerak. Dan yang kumaksud bergerak adalah memutar bahunya, menghentakkan kakinya, mencondongkan dadanya, dan menggerakkan pinggulnya. Ya Tuhan, hanya kau yang tahu mengapa lelakiku menyukai perempuan ini.

Tangan lelakiku mulai menyentuhnya. Tidak! Pegang saja aku, jangan pegang dia!

Lelakiku lalu mencium bibirnya. Jangan dia! Cium aku saja!

Lalu ia menyerahkanku kepada perempuan itu.


Si perempuan memekik bahagia melihatku, tangannya terulur menjemputku, kusambut dia dengan duri tajamku.

No comments:

Post a Comment