Tuesday, August 20, 2013

AKU MEMILIH KECEWA

Jika seseorang yang kita kenal dihadapkan pada dua pilihan, antara melakukan sesuatu dengan kita atau melakukan hal lain dengan orang lain. Tentu kita berharap dia akan memilih kita. Jika ternyata dia memilih orang lain, kita pasti merasa kecewa. Dan jika dia memilih kita, kita tahu dia akan mengecewakan orang lain. Kecewa itu manusiawi.

Tapi coba kita lihat dari sudut pandang yang lain. Dia memilih untuk mengecewakan kita, bukan orang lain, barangkali karena dia merasa lebih dekat dengan kita daripada dengan orang lain. Dia merasa kita lebih bisa mengerti dan memaklumi dibanding orang lain. Jadi, dengan berlaku begitu, dengan mengecewakan kita, dia telah menyatakan bahwa level hubungan kita dengannya lebih tinggi daripada level hubungannya dengan orang lain. Apa kita masih perlu kecewa karenanya?

Ini mungkin terdengar bodoh. Atau mungkin ini memang pikiran yang bodoh. Mungkin ini hanya satu cara untuk menghibur diri dari rasa kecewa karena sebuah penolakan.

Bisa juga ini bukan apa-apa. Bisa saja ini tidak ada hubungannya dengan level hubungan or whatsoever. Mungkin masalahnya hanya sesederhana apa yang akan kita lakukan dengannya tidak lebih menarik dibandingkan apa yang akan dia lakukan dengan orang lain. Tentu saja kita tahu dia akan memilih yang mana. Masih mau kecewa?

Tanda tanya (?)

No comments:

Post a Comment