“Ayo dihabiskan nasinya. Kalau tidak nanti
ayamnya mati,” kata Ibu.
“Tapi Bu, kita kan tidak punya ayam?” timpal Adik.
“Nanti ayam tetangga kita yang mati,” jawabku
sekenanya.
“Bagus dong kalau ayam Pak Doger mati? Siapa
tau kita kebagian barang sepotong dua potong? Lumayan kan buat teman nasi
putih?” berondong Adik dengan mata berbinar-binar.
“Bangkai itu haram, Le! Kita tidak boleh
makan bangkai binatang yang mati bukan karena disembelih. Sudah, sekarang diam
dan habiskan nasimu,” kata Ibu.
“Ibu, Aku sering dengar istri Pak Doger
mengomel dan memanggil suaminya binatang. Apakah kalau Pak Doger disembelih,
dagingnya halal untuk kita makan?” tanya Adik.
No comments:
Post a Comment