Nengsi memandangi pantulan dirinya pada
cermin rias sekali lagi. “Ini akan jadi
panggung terakhirku di kampung. Besok aku akan pindah ke kota dan menikah
dengan Kang Ipul.” Senyumnya sumringah.
Nengsi mendengar namanya dipanggil oleh pembawa
acara. Riuh penonton, tepuk tangan, dan suara suitan sahut-menyahut menyambutnya
di depan panggung. Ia pun naik ke panggung dengan jumawa, menyapa penonton yang
langsung birahi begitu melihatnya. Begitu kendang mulai ditabuh, Nengsi menghentakkan
pinggulnya sesuai irama kendang. Penonton mulai mabuk kepayang.
Seorang perempuan paruh baya memperhatikan
panggung itu dari jauh. “Ini akan jadi
panggungmu yang terakhir, perempuan sundal!” Dan ia membidik tepat ke
tengah panggung.
Note:
Tidak diikutsetakan dalam #FF100Kata karena
lewat deadline.
Tema: PANGGUNG
No comments:
Post a Comment