Tuesday, November 12, 2013

Kopi Liong Bulan

Biasanya jam segini aku sudah di rumah. Tapi pria yang berbagi meja denganku di kedai kopi kecil ini membuatku betah menunda pulang.

Awalnya ia bertanya tentang kopi yang sedang kunikmati—kopi tubruk cap Liong Bulan tanpa gula. Menurutnya selera kopiku menarik. Dan obrolan pun mengalir dari sana.

Kutandaskan sisa kopi dalam cangkirku hingga ke ampas-ampasnya. Pria itu tertegun sejenak melihat wajahku sebelum akhirnya tersenyum jenaka. Ah, sial! Ia pasti menertawakan kumis ampas kopi di atas bibirku. Dengan malu aku berusaha meraih tisu, tapi tangannya menahanku.

“Biar aku saja.” Pria itu mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan bibirnya ke bibirku yang sedikit terbuka.


Note:
Tidak diikutsetakan dalam #FF100Kata karena lewat deadline.
Tema: AMPAS KOPI

No comments:

Post a Comment