Seorang pengembara tiba di sebuah kampung di
pinggiran kota. Ketika melintasi gunungan sampah, ia menemukan bayi merah di
dalam kardus bekas mie instan di sana. Bayi itu masih hidup, ia tahu karena
meskipun bayi itu tidak menangis, perutnya kembang kempis. Masih ada pula tali
pusar pada perutnya itu.
Si pengembara merasa kasihan dan mengambil
bayi malang itu lalu menggendongnya dengan satu-satunya kain sarung yang ia
punya. “Kamu pasti lapar. Mari kita cari makan.”
Si pengembara mengetuk setiap pintu di kampung itu, tapi mereka menganggapnya orang gila. Ia lalu membawa bayi itu ke jembatan penyeberangan, mengharap iba dari orang yang lalu-lalang.
Note:
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
Tema: BAYI
No comments:
Post a Comment