Minggu pagi di desa Campuhan mungkin terlihat seperti pagi-pagi yang lain
Aku akan keluar sebentar, mungkin berjalan-jalan di antara ilalang,
atau bersepeda menuju pasar untuk membeli sayur dan buah-buahan
Telah kutinggalkan teh panas untukmu di samping tempat tidur,
agar uap harumnya membangunkan pulasmu
Maka saat aku kembali, kamu akan berdiri memegang cangkir,
melepas pandang ke terasering
"Selamat pagi..." kita bertukar sapa dengan hangat,
mungkin juga ada kecupan ringan mendarat
Lalu kamu duduk di beranda menikmati teh yang tersisa,
aku ke dapur membuatkan sarapan untuk kita
Pancake pisang dengan perasan jeruk nipis dan madu,
mangga manis dipotong dadu, dan jus buah jambu
Sisa hari adalah milik waktu
Kita nikmati sepenuhnya tanpa gerutu
Bisa menulis atau membaca buku
Bisa juga belajar melukis telur-telur lucu
Aku dan kamu jatuh cinta pada tempat ini
Entah apakah kita jatuh hati satu sama lain?
Kita tidak mengkonfontasi perasaan
Kita hanya berbagi kecintaan
[ditulis untuk mengenang moment kejatuhanku pada Ubud]
No comments:
Post a Comment