Saturday, November 3, 2012

Sendok



Pendingin ruangan sudah dimatikan sedari tadi, kini kamar terasa lembap. Hawa panas menguar dari tubuh telanjang Sandra. Peluh mulai meleleh di dahi dan leher jenjang Sandra, membuat kulit mulusnya bercahaya. Matanya terpejam menghayati, meski kadang membelalak demi kejutan-kejutan kecil yang kerap terjadi. Mulutnya serupa ikan mendamba makan, setengah terbuka menggapai udara. Nafasnya engah beraturan, seiring dengan lenguhan dan erangan yang bergantian.

Mendekati puncak tubuh Sandra semakin gelisah. Panas tubuhnya meningkat tajam. Seketika Sandra merasakan tegang di selangkangan merambati seluruh sel tubuhnya. Gelap! Untuk sesaat Sandra meninggalkan dunia. Lalu erangan panjang mengakhiri perjalanannya.


“Tidididit... Tidididit...” telepon dari suaminya. Segera ia bangkit, memijit tombol terima, dan meletakkan sendok yang basah di atas meja.



[Cerita ini masih cerita #111Kata dengan tema yang sama seperti judulnya, yaitu "sendok" yang jadi tema di hari ke-3 bulan 11 tantangan @jejakubikel]

No comments:

Post a Comment