Aku ingin mati, tapi tak punya nyali untuk
bunuh diri.
Pernah aku membeli sekaleng obat nyamuk cair.
Tapi hidungku sakit dan mataku berair saat aku mencoba mencicipinya. Jadi
kaleng itu berakhir di kamar Mbok Sum yang banyak nyamuknya.
Aku pernah juga berpikir untuk loncat dari
menara sutet. Tapi baru dua langkah, kakiku sudah gemetaran. Aku takut
ketinggian.
Aku juga takut darah. Jadi mengiris
pergelangan bukanlah pilihan.
Semalam malaikat maut datang membawa tali. Dan
aku gagal menaruhnya di batang leherku.
“Aku ingin mati, tapi tak punya nyali untuk
bunuh diri. Mengapa tidak kau bunuh saja aku?”
“Tugasku mencabut nyawa, bukan membunuh.”